MEMAKNAI HARI RAYA TUMPEK UDUH / TUMPEK PENGARAH
Om Swastiastu
Umat hindu khususnya di
bali memiliki banyak sekali hari hari suci, salah satunya adalah hari raya
tumpek uduh atau biasa kita kenal dengan nama tumpek pengarah, hari raya suci
ini diperingati setiap 25 hari sekali sebelum hari raya suci galungan yang
bertepatan pada hari saniscara kliwon
wuku wariga pada penanggalan kalender bali.
Tumpek uduh atau tumpek
pengarah adalah hari dimana umat hindu mengaturkan sesajen atau banten kepada
tumbuh – tumbuhan yang ada di bumi ini. Semua ini dilakukan bukan karena kita
umat hindu di bali memuja kepada tumbuh – tumbuh han tetapi kita umat hindu
melakukan semua ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada tumbuh –
tumbuhan atas semua kelimpahan makanan yang mampu memberikan kita manusia
hidup.
Tumpek uduh atau tumpek
pengarah adalah bentuk pemujaan kepada ida shang hyang widhi sebagai bentuk
perwujudan manifestasinya sebagai betare shang kare. Pada saat ngaturang
mebanten biasanya umat hindu melantunkan doa atau sahe yang sering kita dengar
yaitu “kaki kaki nini dije ? mangken ben selae lemeng galungan tiang jagi me
pengarah mangde entik entikan ne mebuah nged nged nged” kira kira begitulah doa
nya. Dari doa tersebut jika kita memaknainya secara mendalam kenapa awalan doa
tersebut menggunakan kata kaki dan nini yang
jika kita artikan kedalam bahasa indonesia adalah kakek dan nenek kenapa tidak
menggunakan bahasa memek dan bapak atau adi dan mbok. Dan ternyata semua ini
memiliki makna yang sangat mendalam, karena sesungguhnya pada jaman dahulu ida
shang hyang widhi pertama kali menciptakan tumbuh – tumbuhan dan hewan karena
semua itu tidak ada yang menjaga dan merawat barulah ida shang widhi menciptakan
manusia sehingga tumbuh – tumbuhan itu lebih tua umurnya dari manusia. Dan dari
sinilah kenapa awalan doa nya menggunakan kata kaki dan nini. Namun seiring
perjalanan waktu manusia itu sendiri bukannya menjaga tumbuh – tumbuhan namun malah
merusaknya dengan tidak menjaga lingkungan, melakukan kerusakan hutan. Nah mulai
dari sekarang marilah kita memaknai hari raya tumpek uduh atau tumpek pengarah
dengan melakukan introfeksi diri agar tumbuh kesadaran bahwa kita manusia hidup
didunia ini harus hidup berdampingan dengan semua seisi yang ada di alam
semesta ini. Dan banggalah kita sebagai umat hindu karena kita agama hindu mengajarkan
umatnya untu memanusiakan alam dengan perayan tumpek uduh atau tumpek pengarah.
Sekian penjelasan
tentang memaknai hari raya tumpek uduh atau tumpek pengarah, semoga artikel ini
bermanfaat. Dan saya akhiri dengan Om Shanti Shanti Shanti Om.