Our social:

Sabtu, 25 Maret 2017

MEMAKNAI HARI RAYA TUMPEK UDUH / TUMPEK PENGARAH

Om Swastiastu

Umat hindu khususnya di bali memiliki banyak sekali hari hari suci, salah satunya adalah hari raya tumpek uduh atau biasa kita kenal dengan nama tumpek pengarah, hari raya suci ini diperingati setiap 25 hari sekali sebelum hari raya suci galungan yang bertepatan pada  hari saniscara kliwon wuku wariga pada penanggalan kalender bali.

Tumpek uduh atau tumpek pengarah adalah hari dimana umat hindu mengaturkan sesajen atau banten kepada tumbuh – tumbuhan yang ada di bumi ini. Semua ini dilakukan bukan karena kita umat hindu di bali memuja kepada tumbuh – tumbuh han tetapi kita umat hindu melakukan semua ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada tumbuh – tumbuhan atas semua kelimpahan makanan yang mampu memberikan kita manusia hidup.

Tumpek uduh atau tumpek pengarah adalah bentuk pemujaan kepada ida shang hyang widhi sebagai bentuk perwujudan manifestasinya sebagai betare shang kare. Pada saat ngaturang mebanten biasanya umat hindu melantunkan doa atau sahe yang sering kita dengar yaitu “kaki kaki nini dije ? mangken ben selae lemeng galungan tiang jagi me pengarah mangde entik entikan ne mebuah nged nged nged” kira kira begitulah doa nya. Dari doa tersebut jika kita memaknainya secara mendalam kenapa awalan doa tersebut menggunakan kata kaki dan  nini yang jika kita artikan kedalam bahasa indonesia adalah kakek dan nenek kenapa tidak menggunakan bahasa memek dan bapak atau adi dan mbok. Dan ternyata semua ini memiliki makna yang sangat mendalam, karena sesungguhnya pada jaman dahulu ida shang hyang widhi pertama kali menciptakan tumbuh – tumbuhan dan hewan karena semua itu tidak ada yang menjaga dan merawat barulah ida shang widhi menciptakan manusia sehingga tumbuh – tumbuhan itu lebih tua umurnya dari manusia. Dan dari sinilah kenapa awalan doa nya menggunakan kata kaki dan nini. Namun seiring perjalanan waktu manusia itu sendiri bukannya menjaga tumbuh – tumbuhan namun malah merusaknya dengan tidak menjaga lingkungan, melakukan kerusakan hutan. Nah mulai dari sekarang marilah kita memaknai hari raya tumpek uduh atau tumpek pengarah dengan melakukan introfeksi diri agar tumbuh kesadaran bahwa kita manusia hidup didunia ini harus hidup berdampingan dengan semua seisi yang ada di alam semesta ini. Dan banggalah kita sebagai umat hindu karena kita agama hindu mengajarkan umatnya untu memanusiakan alam dengan perayan tumpek uduh atau tumpek pengarah.

Sekian penjelasan tentang memaknai hari raya tumpek uduh atau tumpek pengarah, semoga artikel ini bermanfaat. Dan saya akhiri dengan Om Shanti Shanti Shanti Om.   

0 komentar:

Posting Komentar